Limbah atau sampah yaitu limbah atau
kotoran yang dihasilkan karena pembuangan sampah atau zat kimia dari pabrik-pabrik.
Limbah atau sampah juga merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak
berharga, tapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu
yang berguna dan bermanfaat jika diproses secara baik dan benar. Limbah atau sampah
juga bisa berarti sesuatu yang tidak berguna dan dibuang kebanyakan
orang,mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak berguna dan jika
dibiarkan terlalu lama maka akan menyebabkan penyakit padahal dengan pengolahan
sampah secara benar maka bisa menjadikan sampah ini menjadi benda ekonomis.
II. DEFINISI LIMBAH PADAT
Limbah padat adalah hasil buangan
industri yang berupa padatan, lumpur atau bubur yang berasal dari suatu
proses pengolahan. Limbah padat berasal dari kegiatan industri dan domestik.
Limbah domestik pada umumnya berbentuk limbah padat rumah tangga,
limbah padat kegiatan perdagangan, perkantoran, peternakan, pertanian
serta dari tempat-tempat umum. Jenis-jenis limbah padat: kertas, kayu, kain,
karet/kulit tiruan, plastik, metal, gelas/kaca, organik, bakteri, kulit telur,
dll. Sumber-sumber dari limbah padat sendiri meliputi seperti pabrik gula,
pulp,kertas, rayon, plywood, limbah nuklir, pengawetan buah, ikan, atau daging.
Secara garis besar limbah padat
terdiri dari :
1) Limbah padat yang mudah terbakar.
2) Limbah padat yang sukar terbakar.
3) Limbah padat yang mudah membusuk.
4) Limbah yang dapat di daur ulang.
5) Limbah radioaktif.
6) Bongkaran bangunan.
III.
DAMPAK PENCEMARAN LIMBAH PADAT
Limbah pasti akan berdampak negatif
pada lingkungan hidup jika tidak ada pengolahan yang baik dan benar, dengan
adanya limbah padat didalam linkungan hidup maka dapat menimbulkan pencemaran
seperti :
1) Timbulnya gas beracun, seperti
asam sulfida (H2S), amoniak (NH3), methan (CH4), C02 dansebagainya. Gas ini
akan timbul jika limbah padat ditimbun dan membusuk karena
adanya mikroorganisme. Adanya musim hujan dan kemarau, terjadi proses pemecahan
bahan organik oleh bakteri penghancur dalam suasana aerob/anaerob.
2) Dapat menimbulkan penurunan
kualitas udara, dalam sampah yang ditumpuk, akan terjadireaksi kimia seperti
gas H2S, NH3 dan methane yang jika melebihi NAB ( Nilai Ambang Batas )akan
merugikan manusia. Gas H2S 50 ppm dapat mengakibatkan mabuk dan pusing.
3) Penurunan kualitas air, karena
limbah padat biasanya langsung dibuang dalam perairan atau bersama-sama air
limbah. Maka akan dapat menyebabkan air menjadi keruh dan rasa dari air pun
berubah.
4) Kerusakan permukaan tanah.
Dari sebagian dampak-dampak limbah
padat diatas, ada beberapa dampak limbah yang lainnya yang ditinjau dari
aspek yang berbeda secara umum. Dampak limbah secara umum di tinjau dari dampak
terhadap kesehatan dan terhadap lingkungan adalah sebagai berikut :
1. Dampak
Terhadap Kesehatan
Dampaknya yaitu dapat menyebabkan
atau menimbulkan panyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan
adalah sebagai berikut:
a) Penyakit diare dan virus,
penyakit ini terjadi karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang
tidak tepat.
b) Penyakit kulit misalnya kudis dan
kurap.
2. Dampak
Terhadap Lingkungan
Cairan dari limbah – limbah yang
masuk ke sungai akan mencemarkan airnya sehingga mengandung virus-virus
penyakit. Berbagai ikan dapat mati sehingga mungkin lama kelamaan akan punah.
Tidak jarang manusia juga mengkonsumsi atau menggunakan air untuk kegiatan
sehari-hari, sehingga menusia akan terkena dampak limbah baik secara langsung
maupun tidak langsung. Selain mencemari, air lingkungan juga menimbulkan
banjir karena banyak orang-orang yang membuang limbah rumah tangga ke
sungai,sehingga pintu air mampet dan pada waktu musim hujan air tidak
dapat mengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah penduduk, sehingga
dapat meresahkan para penduduk.
IV. PENGOLAHAN
LIMBAH PADAT
Pengolahan limbah padat dapat
dilakukan dengan berbagai cara yang tentunya dapat menjadikan limbah tersebut
tidak berdampak buruk bagi lingkungan ataupun kesehatan. Menurut sifatnya
pengolahan limbah padat dapat dibagi menjadi dua cara yaitu pengolahan limbah
padat tanpa pengolahan dan pengolahan limbah padat dengan pengolahan.
*Limbah padat tanpa pengolahan :
Limbah padat yang tidak mengandung unsur kimia yang beracun dan berbahaya dapat
langsung dibuang ke tempat tertentu sebagai TPA (Tempat Pembuangan Akhir ).
*Limbah padat dengan pengolahan :
Limbah padat yang mengandung unsur kimia beracun dan berbahaya harus
diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke tempat-tempat tertentu.
Pengolahan limbah juga dapat
dilakukan dengan cara-cara yang sederhana lainnya misalnya, dengan cara mendaur
ulang, Dijual kepasar loak atau tukang rongsokan yang biasa lewat di depan
rumah. Cara ini bisa menjadikan limbah atau sampah yang semula bukan apa-apa
sehingga bisa menjadi barang yang ekonomis dan bisa menghasilkan uang. Dapat
juga dijual kepada tetangga kita yang menjadi tukang loak ataupun pemulung.
Barang-barang yang dapat dijual
antara lain kertas-kertas bekas, koran bekas, majalah bekas, botol bekas, ban
bekas, radio tua, TV tua dan sepeda yang usang. Dapat juga dengan cara
pembakaran.
Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk dilakukan
karena tidak membutuhkan usaha keras. Cara ini bisa dilakukan dengancara
membakar limbah-limbah padat misalnya kertas-kertas dengan menggunakan
minyak tanah lalu dinyalakan apinya. Kelebihan cara membakar ini adalah
mudah dan tidak membutuhkan usaha keras, membutuhkan tempat atau lokasi
yang cukup kecil dan dapat digunakan sebagai sumber energi baik untuk pembangkit
uap air panas, listrik dan pencairan logam.
Faktor – faktor yang perlu kita perhatikan sebelum kita
mengolah limbah padat tersebut adalah sebagai berikut :
1. Jumlah Limbah
Dalam jumlah sedikit dapat dengan mudah kita tangani
sendiri. Sedangkan dalam jumlah banyak dapat membutuhkan penanganan khusus
tempat dan sarana pembuangan.
2. Sifat fisik dan kimia limbah
Sifat fisik mempengaruhi pilihan tempat pembuangan, sarana
pengangkutan dan pilihan pengolahannya. Sifat kimia dari limbah padat akan
merusak dan mencemari lingkungan dengan cara membentuk senyawa-senyawa baru.
3.
Kemungkinan pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Karena lingkungan ada yang peka atau tidak peka terhadap
pencemaran,maka perlu kita perhatikan tempat pembuangan akhir (TPA), unsur yang
akan terkena, dan tingkat pencemaran yang akan timbul.
4.
Tujuan akhir dari pengolahan
Terdapat tujuan akhir dari pengolahan yaitu bersifat
ekonomis dan bersifat non-ekonomis. Tujuan pengolahan yang bersifat ekonomis
adalah dengan meningkatkan efisiensi pabrik secara menyeluruh dan mengambil
kembali bahan yang masih berguna untuk di daur ulang atau di manfaat
lain. Sedangkan tujuan pengolahan yang bersifat non-ekonomis adalah
untuk mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan.
PENANGANAN LIMBAH PADAT
1.
Penimbunan Terbuka
Terdapat dua cara penimbunan sampah
yang umum dikenal, yaitu metode penimbunan terbuka (open dumping) dan
metode sanitary landfill. Pada metode penimbunan terbuka, . Di
lahan penimbunan terbuka, berbagai hama dan kuman penyebab penyakit dapat
berkembang biak. Gas metan yang dihasilkan oleh pembusukan sampah organik dapat
menyebar ke udara sekitar dan menimbulkan bau busuk serta mudah terbakar.
Cairan yang tercampur dengan sampah dapat merembes ke tanah dan mencemari tanah
serta air.
2.
Sanitary Landfill
Pada metode sanitary landfill, sampah
ditimbun dalam lubang yang dialasi lapisan lempung dan lembaran plastik untuk
mencegah perembesan limbah ke tanah. Pada landfill yang lebih
modern lagi, biasanya dibuat sistem lapisan ganda (plastik – lempung – plastik
– lempung) dan pipa-pipa saluran untuk mengumpulkan cairan serta gas metan yang
terbentuk dari proses pembusukan sampah. Gas tersebut kemudian dapat digunakan
untuk menghasilkan listrik.
3.
insinerasi
Insinerasi adalah pembakaran
sampah/limbah padat menggunakan suatu alat yang disebut insinerator. Kelebihan
dari proses insinerasi adalah volume sampah berkurang sangat banyak (bisa
mencapai 90 %). Selain itu, proses insinerasi menghasilkan panas yang dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik atau untuk pemanas ruangan.
4.
Pembuatan kompos padat dan cair
metode ini adalah dengan mengolah
sampah organic seperti sayuran, daun-daun kering, kotoran hewan melalui proses
penguraian oleh mikroorganisme tertentu. Pembuatan kompos adalah salah satu
cara terbaik dalam penanganan sampah organic. Berdasarkan bentuknya
kompos ada yang berbentuk padat dan cair. Pembuatannya dapat dilakukan
dengan menggunakan kultur mikroorganisme, yakni menggunakan kompos yang sudah
jadi dan bisa didapatkan di pasaran seperti EMA efectif microorganism 4.EMA
merupakan kultur campuran mikroorganisme yang dapat meningkatkan degradasi
limbah atau sampah organic.
5.
Daur Ulang
Daur ulang adalah proses untuk
menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna,
mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan,
dan emisi gas rumah kaca
jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah
satu strategi pengelolaan sampah
padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan,
pendistribusian dan pembuatan produk / material bekas pakai, dan komponen utama
dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga adalah proses hierarki sampah 3R (Reuse, Reduce, and Recycle).
Material-material yang dapat didaur
ulang dan prosesnya diantaranya adalah:
Bahan
bangunan
Material bangunan bekas yang telah
dikumpulkan dihancurkan dengan mesin penghancur, kadang-kadang bersamaan dengan aspal, batu bata,
tanah, dan batu.
Hasil yang lebih kasar bisa dipakai menjadi pelapis jalan semacam aspal dan
hasil yang lebih halus bisa dipakai untuk membuat bahan bangunan baru semacam
bata.
Baterai
Baterai
Banyaknya variasi dan ukuran baterai
membuat proses daur ulang bahan ini relatif sulit. Mereka harus disortir
terlebih dahulu, dan tiap jenis memiliki perhatian khusus dalam pemrosesannya.
Misalnya, baterai jenis lama masih mengandung merkuri dan kadmium,
harus ditangani secara lebih serius demi mencegah kerusakan lingkungan dan kesehatan manusia. Baterai
mobil umumnya jauh lebih mudah dan lebih
murah untuk didaur ulang.
Barang Elektronik
Barang Elektronik
Barang elektronik yang populer
seperti komputer dan handphone umumnya tidak didaur ulang karena belum jelas
perhitungan manfaat ekonominya. Material yang dapat didaur ulang dari barang
elektronik misalnya adalah logam yang terdapat pada barang elektronik tersebut
(emas, besi,
baja, silikon,
dll) ataupun bagian-bagian yang masih dapat dipakai (microchip, processor,
kabel, resistor,
plastik, dll). Namun tujuan utama dari proses daur ulang, yaitu
kelestarian lingkungan, sudah jelas dapat menjadi tujuan diterapkannya proses
daur ulang pada bahan ini meski manfaat ekonominya masih belum jelas.
Logam
Logam
Besi dan baja
adalah jenis logam yang paling banyak didaur ulang di dunia. Termasuk salah
satu yang termudah karena mereka dapat dipisahkan dari sampah lainnya dengan magnet. Daur ulang meliputi proses logam pada umumnya; peleburan
dan pencetakan kembali. Hasil yang didapat tidak mengurangi kualitas logam
tersebut.
Contoh lainnya adalah alumunium, yang merupakan bahan daur ulang paling efisien di dunia. Namun pada umumnya, semua jenis logam dapat didaur ulang tanpa mengurangi kualitas logam tersebut, menjadikan logam sebagai bahan yang dapat didaur ulang dengan tidak terbatas.
Contoh lainnya adalah alumunium, yang merupakan bahan daur ulang paling efisien di dunia. Namun pada umumnya, semua jenis logam dapat didaur ulang tanpa mengurangi kualitas logam tersebut, menjadikan logam sebagai bahan yang dapat didaur ulang dengan tidak terbatas.
Kaca dapat juga didaur ulang. Kaca
yang didapat dari botol dan lain sebagainya dibersihkan dair bahan kontaminan,
lalu dilelehkan bersama-sama dengan material kaca baru. Dapat juga dipakai
sebagai bahan bangunan dan jalan. Sudah ada Glassphalt, yaitu bahan pelapis
jalan dengan menggunakan 30% material kaca daur ulang.
Kertas
Kertas
Kertas juga dapat didaur ulang
dengan mencampurkan kertas bekas yang telah dijadikan pulp dengan material kertas baru. Namun kertas akan selalu
mengalami penurunan kualitas jika terus didaur ulang. Hal ini menjadikan kertas
harus didaur ulang dengan mencampurkannya dengan material baru, atau mendaur
ulangnya menjadi bahan yang berkualitas lebih rendah.
Plastik
Plastik
Plastic dapat didaur ulang sama
halnya seperti mendaur ulang logam. Hanya saja, terdapat berbagai jenis plastik
di dunia ini. Saat ini di berbagai produk plastik terdapat kode mengenai jenis
plastik yang membentuk material tersebut sehingga mempermudah untuk mendaur
ulang. Suatu kode di kemasan yang berbentuk segitiga 3R dengan kode angka di
tengah-tengahnya adalah contohnya. Suatu angka tertentu menunjukkan jenis
plastik tertentu, dan kadang-kadang diikuti dengan singkatan, misalnya LDPE
untuk Low Density Poly Etilene, PS untuk Polistirena, dan lain-lain, sehingga mempermudah proses daur ulang.
0 komentar:
Posting Komentar